Rabu, 02 Juli 2014

Dulu Pria Ini Jadi Gay, Sekarang Jadi 'Kucing'

Rabu, 12 Februari 2014 07:42 WIB
Dulu Pria Ini Jadi Gay, Sekarang Jadi 'Kucing'
IST
Ilustrasi
Tribunnews.com, Malang - Pekerja Seks Komersial (PSK) laki-laki yang siap melayani perempuan dan juga laki-laki populer di Kota Malang dengan sebutan "kucing".  Konon, operasi si "kucing" di wilayah Malang, mulai terdengar sejak tahun 2011 lalu. Namun komunitas ini melakukan operasinya secara tersembunyi.
"Saya berprofesi 'kucing' sejak berada di Bandung selama tiga tahun. Setelah dari Bandung pindah ke Surabaya, karena diajak teman seprofesi," cerita DE, kepada Kompas.com, di sebuah kafe di Kota Malang, Senin (10/2/2014) malam.
Pria yang kini sudah berumur 36 tahun itu mengaku, sebelum berprofesi sebagai "kucing", awalnya masuk di dunia gay.
"Dari dunia gay itu, mulai banyak 'pesanan' baik dari kaum laki-laki dan juga perempuan," kata pria yang berkulit putih, beramput pendek ini.
Ada persoalan dengan teman profesinya, DE lantas pindah beroperasi ke Surabaya bersama SF, teman seprofesi lainnya.
Di Surabaya, DE dan SF, malah menemukan tempat yang nyaman. "Karena di sana, sudah ada perkumpulannya seprofesi," katanya, dengan tak mau menyebutkan nama perkumpulan di Surabaya itu.
Laris
Selama di Surabaya, DE tergolong "laris manis". Tak sedikit uang yang didapat dari profesi yang digelutinya. "Sekali melayani tamu, tarif tertinggi Rp 500 ribu. Paling rendah Rp 300 ribu. Dalam sebulan, saya bisa memperoleh uang Rp 6 juta, bahkan lebih," ungkapnya.
Awal mula DE masuk dunia itu, karena terpengaruh dengan ajakan teman. "Sebenarnya saya normal, layaknya laki-laki biasa. Tapi karena ajakan teman-teman gay di Bandung, untuk melayani laki-laki, saya masuk pada dunia itu. Sebagai tambahan penghasilan, saya juga melayani kebutuhan seks perempuan," kata dia.
Namun, yang mendorong pria lulusan fakultas Ekonomi, di salah satu Universitas di Bandung ini untuk masuk ke bisnis ini adalah kisah putus cinta dengan pacarnya.
"Saya kecewa dengan perempuan, yang saat itu jadi pacar saya. Hal itu faktor utama saya masuk dunia kucing," akunya.
Kini, di Malang DE sudah memiliki banyak teman seprofesi. Tapi dia enggan menyebutkan tempat mangkal mereka saat malam hari.
"Rahasia soal mangkal saya. Yang jelas, sering keluar masuk diskotik dan hotel. Karena traksaksinya di diskotik dan mainnya di hotel," kata pria yang mewanti-wanti namanya tidak disebutkan.
Terkait#gay
Editor: Gusti Sawabi
Sumber: Kompas.com
1.      Identifikasi Masalah
            DE awalnya laki-laki normal menyukai lawan jenis. DE lulusan fakulats Ekonomi di salah satu universitas bandung. Usia DE kini 36 tahun. Sebelum ia masuk dunia kucing ia masuk ke dunia gay yaitu melayani para gay di surabaya diajak oleh temannya.



2.      Diagnosa
DE menjadi Gay karena awalnya ia pernah dikecewakan oleh pacar perempuannya, dan ada teman yang mengajaknya untuk bekerja melayani gay. Ia tertarik karena uang yang di hasilkan tak sedikit. Setelah itu melihat menjadi kucing uangnya lebih besar lagi di bandingkan melayani gay akhirnya ia melanjutkan profesi menjadi kucing. DE menjadi gay dan kucing karena pengaruh temannya dan salah dalam melampiaskan kekecewaannya terhadap mantan pacarnya dulu. 

3.      Prognosa
     Jika tidak diberikan bantuan DE akan terus menikmati profesinya sebagai kucing, hal tersebut akan berdampak buruk bagi kejiwaan dan fisiknya. Rentan terhadap penyakit HIV atau AIDS karena berhubungan dengan siapa saja. Kejiwaannya berpengaruh ia akan menjadi depresi jika seketika tidak ada yang membutuhkannya lagi ketika ia sudah tua dan tidak mempunyai penghasilan tetap.

4.      Treatmen

     Dalam kasus ini DE dapat diberikan treatmen Behavioristik yaitu membantu ia untuk merubah prilaku buruknya agar segera mencari pekerjaan lain yang lebih halal. Kemudian memberikan gambaran kalau ia terus menerus seperti itu akan berdampak buruk pada dirinya.