Dulu Pria Ini Jadi Gay, Sekarang Jadi
'Kucing'
Rabu, 12 Februari 2014
07:42 WIB
IST
Ilustrasi
Tribunnews.com, Malang -
Pekerja Seks Komersial (PSK) laki-laki yang siap melayani perempuan dan juga
laki-laki populer di Kota Malang dengan sebutan "kucing".
Konon, operasi si "kucing" di wilayah Malang, mulai terdengar sejak
tahun 2011 lalu. Namun komunitas ini melakukan operasinya secara tersembunyi.
"Saya berprofesi 'kucing' sejak berada di Bandung selama
tiga tahun. Setelah dari Bandung pindah ke Surabaya, karena diajak teman
seprofesi," cerita DE, kepada Kompas.com, di sebuah
kafe di Kota Malang, Senin (10/2/2014) malam.
Pria yang kini sudah berumur 36 tahun itu mengaku, sebelum
berprofesi sebagai "kucing", awalnya masuk di dunia gay.
"Dari dunia gay itu, mulai banyak 'pesanan' baik dari
kaum laki-laki dan juga perempuan," kata pria yang berkulit putih,
beramput pendek ini.
Ada persoalan dengan teman profesinya, DE lantas pindah
beroperasi ke Surabaya bersama SF, teman seprofesi lainnya.
Di Surabaya, DE dan SF, malah menemukan tempat yang nyaman.
"Karena di sana, sudah ada perkumpulannya seprofesi," katanya, dengan
tak mau menyebutkan nama perkumpulan di Surabaya itu.
Laris
Selama di Surabaya, DE tergolong "laris manis". Tak sedikit uang yang didapat dari profesi yang digelutinya. "Sekali melayani tamu, tarif tertinggi Rp 500 ribu. Paling rendah Rp 300 ribu. Dalam sebulan, saya bisa memperoleh uang Rp 6 juta, bahkan lebih," ungkapnya.
Selama di Surabaya, DE tergolong "laris manis". Tak sedikit uang yang didapat dari profesi yang digelutinya. "Sekali melayani tamu, tarif tertinggi Rp 500 ribu. Paling rendah Rp 300 ribu. Dalam sebulan, saya bisa memperoleh uang Rp 6 juta, bahkan lebih," ungkapnya.
Awal mula DE masuk dunia itu, karena terpengaruh dengan
ajakan teman. "Sebenarnya saya normal, layaknya laki-laki biasa. Tapi
karena ajakan teman-teman gay di Bandung, untuk melayani laki-laki,
saya masuk pada dunia itu. Sebagai tambahan penghasilan, saya juga melayani
kebutuhan seks perempuan," kata dia.
Namun, yang mendorong pria lulusan fakultas Ekonomi, di salah
satu Universitas di Bandung ini untuk masuk ke bisnis ini adalah kisah putus
cinta dengan pacarnya.
"Saya kecewa dengan perempuan, yang saat itu jadi pacar
saya. Hal itu faktor utama saya masuk dunia kucing," akunya.
Kini, di Malang DE sudah memiliki banyak teman seprofesi.
Tapi dia enggan menyebutkan tempat mangkal mereka saat malam hari.
"Rahasia soal mangkal saya. Yang jelas, sering keluar
masuk diskotik dan hotel. Karena traksaksinya di diskotik dan mainnya di
hotel," kata pria yang mewanti-wanti namanya tidak disebutkan.
Terkait#gay
Editor: Gusti Sawabi
Sumber: Kompas.com
1. Identifikasi Masalah
DE
awalnya laki-laki normal menyukai lawan jenis. DE lulusan fakulats Ekonomi di
salah satu universitas bandung. Usia DE kini 36 tahun. Sebelum ia masuk dunia
kucing ia masuk ke dunia gay yaitu melayani para gay di surabaya diajak oleh
temannya.
2.
Diagnosa
DE menjadi Gay karena awalnya ia pernah dikecewakan oleh
pacar perempuannya, dan ada teman yang mengajaknya untuk bekerja melayani gay.
Ia tertarik karena uang yang di hasilkan tak sedikit. Setelah itu melihat
menjadi kucing uangnya lebih besar lagi di bandingkan melayani gay akhirnya ia
melanjutkan profesi menjadi kucing. DE menjadi gay dan kucing karena pengaruh
temannya dan salah dalam melampiaskan kekecewaannya terhadap mantan pacarnya
dulu.
3.
Prognosa
Jika
tidak diberikan bantuan DE akan terus menikmati profesinya sebagai kucing, hal
tersebut akan berdampak buruk bagi kejiwaan dan fisiknya. Rentan terhadap
penyakit HIV atau AIDS karena berhubungan dengan siapa saja. Kejiwaannya
berpengaruh ia akan menjadi depresi jika seketika tidak ada yang membutuhkannya
lagi ketika ia sudah tua dan tidak mempunyai penghasilan tetap.
4.
Treatmen
Dalam
kasus ini DE dapat diberikan treatmen Behavioristik yaitu membantu ia untuk merubah
prilaku buruknya agar segera mencari pekerjaan lain yang lebih halal. Kemudian
memberikan gambaran kalau ia terus menerus seperti itu akan berdampak buruk
pada dirinya.